Sambil menyibakkan rambutnya yang beruban, perempuan tua ini membereskan dagangannya yang mulai layu terjemur matahari.Siang ini, bayangan tubuh sudah mengelincir, namun pembeli yang diharap datang hanya sesekali mampir untuk membeli sayuran kepada perempuan tua yang masih mancari nafkah memenuhi kebutuhan hidupnya yang renta."Ah, alangkah sepinya hari ini,"batinnya meratapi dagangannya yang masih banyak."Apa harus dibuang lagi sayuran layu ini"ucapnya lagi.
Sejak pemerintah menaikkan harga bensin Mei lalu, daya beli masyarakat menurun sampai dengan empat puluh persen.Para pelanggan pedagang pasar Untung Suropati mengeluhkan harga sembilan bahan pokok masyarakat yang membumbung tinggi,sepinya minat masyarakat untuk berbelanja,disebabkan tidak imbangnya kenaikan harga beli serta penghasilan masyarakat yang yang pas - pasan, membuat sejumlah pedagang lebih banyak melamun dibandingkan melayani konsumen.
Mbok jani perempuan tua warga Kelurahan Labuhan Dalam Bandar Lampung ini,sejak dua bulan terakhir, lebih sering membuang dagangan sayurannya dari pada mendapatkan untung.
"Kemarin dua puluh ikat kangkung,hari ini sepertinya tak sedikit sawi yang akan kuberikan kelinci,"ucap perempuan ini sambil membereskan dagangannya.
Sudah mau pulang Mbok,! terkaget dia, saat tukang ojek langganannya menanyai apakah sudah akan pulang.
Ia! pulang saja,sepi Din ! katanya, tanpa mengacuhkan si Udin.
Mbok Jani salah satu contoh orang tua yang masih gigih mempertahankan hidup meski renta dan sudah sakit - sakitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar